Jumat, 08 Oktober 2010

Cahaya yang tersenyum


Kulihat sang mentari melambaikan tangan hangatnya

mencoba mendekap tanpa ada pamrih di sorot matanya

tetapi angin coba mengusirku, tuk menjauh dari inginku

bahkan ia mngikatku agar aku tak pernah melangkah.

seakan - akan aku ini memikul batu yang menempel di kedua kakiku

yang tetap menyuruhku diam tanpa ada usaha

ternyata smua ini hanya cemas dan risauku

masa lalu yg membuatku gelap kini cobA menghiburku

dengan memberi seorang guru yg tak pernah memegang buku

mengajariku berdiri bahkan berlari

menuju cahaya yang tersenyum ke arahku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar