Cahaya yang tersenyum
Kulihat sang mentari melambaikan tangan hangatnya
mencoba mendekap tanpa ada pamrih di sorot matanya
tetapi angin coba mengusirku, tuk menjauh dari inginku
bahkan ia mngikatku agar aku tak pernah melangkah.
seakan - akan aku ini memikul batu yang menempel di kedua kakiku
yang tetap menyuruhku diam tanpa ada usaha
ternyata smua ini hanya cemas dan risauku
masa lalu yg membuatku gelap kini cobA menghiburku
dengan memberi seorang guru yg tak pernah memegang buku
mengajariku berdiri bahkan berlari
menuju cahaya yang tersenyum ke arahku
mencoba mendekap tanpa ada pamrih di sorot matanya
tetapi angin coba mengusirku, tuk menjauh dari inginku
bahkan ia mngikatku agar aku tak pernah melangkah.
seakan - akan aku ini memikul batu yang menempel di kedua kakiku
yang tetap menyuruhku diam tanpa ada usaha
ternyata smua ini hanya cemas dan risauku
masa lalu yg membuatku gelap kini cobA menghiburku
dengan memberi seorang guru yg tak pernah memegang buku
mengajariku berdiri bahkan berlari
menuju cahaya yang tersenyum ke arahku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar