Tawa yang terbenam
Sedihku tak lagi mimpi
amarahku kini bukan khayalan.
Sorot mata yang masih terbayang kini hanya menyisakan luka
menyisakan luka yg takan pernah terobati
menyisakan priH yg tak pernah terhenti
Aku rindu dengan tawaku sendiri
yag dulu sering kusuguhkan untuk orang lain
tapi kini telah pergi menjauh
salahkah aku menghadirkan senyum yang tak tulus?
Snyum yang berlinang air mata kekecewaan
amarah tanganku ingin keluar
tetapi ini bukan sbuah jalan
haruskah ku tetap berdiri teguh dengan ketidak mampuanku?
Berdiri menghadapi sebuah bencana,
bencana yang dulu hanya gurauan dan kini menjadi ketakutan yang nyata.
amarahku kini bukan khayalan.
Sorot mata yang masih terbayang kini hanya menyisakan luka
menyisakan luka yg takan pernah terobati
menyisakan priH yg tak pernah terhenti
Aku rindu dengan tawaku sendiri
yag dulu sering kusuguhkan untuk orang lain
tapi kini telah pergi menjauh
salahkah aku menghadirkan senyum yang tak tulus?
Snyum yang berlinang air mata kekecewaan
amarah tanganku ingin keluar
tetapi ini bukan sbuah jalan
haruskah ku tetap berdiri teguh dengan ketidak mampuanku?
Berdiri menghadapi sebuah bencana,
bencana yang dulu hanya gurauan dan kini menjadi ketakutan yang nyata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar